whattoexpect.com Memiliki seluruh artikel tentang mendapatkan balita (dan, dengan ekstensi, pra-sekolah) untuk menyikat gigi.Halaman mereka memiliki sejumlah tips untuk membuat anak -anak muda terbiasa menyikat, tetapi highlight, saya pikir, adalah:

Imbalan alami dan memotivasi untuk perilaku yang bertanggung jawab (seperti menyikat gigi) mungkin yang paling efektif. Menemukan hadiah yang membangun hubungan sangat positif untuk Anda dan anak Anda. Dengan kata lain, ubah ini berpotensi negatif menjadi positif.Berikut adalah beberapa saran yang mungkin patut dicoba.

Dengan ponsel digital atau kamera, ambil foto cepat dari setiap anggota gigi "gigi yang bersinar (termasuk ibu dan ayah) setiap pagi mereka" ingat "untuk menyikat. Jadikan ini acara yang cepat, menyenangkan, dan menyenangkan.Tidak ada gambar yang diambil dari gigi "yucky" dan "kuliah" atau "permintaan" untuk disikat dihindari. Jika dia lupa menyikat, katakan saja, "Oh, maaf!" "Jangan lupa untuk menyikat di pagi hari dan kami akan mendapatkan fotomu kalau begitu."Tidak akan merusak giginya untuk pergi satu pagi tanpa menyikat, dan mengubah persyaratan menjadi klub eksklusif yang ingin dia" bergabung "dapat mengubah pertempuran menjadi petualangan. Mungkin, hanya yang dengan gigi super bersih yang bisa melihat gambar diambil.

Sebelum kebaruan memudar, ubah hadiahnya. Biarkan dia mengambil foto Anda, bersaing untuk melihat siapa yang bisa membuat gambar "gigi" paling lucu atau memiliki senyum terbesar. Jadilah kreatif.

Batasi foto menjadi hanya satu setiap orang per hari untuk membuatnya tetap menjadi acara/hadiah khusus, hemat waktu, dan jaga agar minat kebaruan tetap tinggi ".Mungkin beberapa hari, hadiahnya untuk perilaku yang bertanggung jawab akan menjadi perjalanan bahu ke mobil sebagai "raja yang bertanggung jawab" atau dia bisa memakai kacamata hitam ayah/ibu atau membawa telepon ayah jika dia sangat berhati -hati.

Menyikat waktu malam bisa menjadi "waktu latihan" untuk foto pagi.

Idenya adalah untuk menghubungkan "perilaku yang bertanggung jawab" dengan hak istimewa khusus dan imbalan terkait kehidupan/tugas dan bersenang-senang, bebas dari tuntutan "Anda-gotta-do-this-karena-i-said- so".

Ini juga merupakan kesempatan besar untuk berdiskusi tentang bertanggung jawab dan bagaimana artinya dia tumbuh dan betapa bangganya Anda tentang dia.

Sebagai orang tua, saya biasanya memikirkan konsekuensi negatif yang akan "menekan" anak saya untuk kepatuhan karena itu adalah strategi yang digunakan orang tua saya. Saya berharap saya telah mengejar cara menggunakan "wortel" alih -alih "tongkat".

Dengan pemikiran dan kreativitas kedepan, Anda mungkin dapat mencocokkan tugas -tugas lain dengan imbalan positif dan mengubah perjuangan pengasuhan anak menjadi kemenangan keluarga.

Saya pikir jawabannya paling sedikit dua kali lipat:

Pertama, saya pikir orang tua hari ini harus benar-benar memastikan bahwa tindakan yang diminta sesuai usia dan memberikan dukungan yang tepat kepada anak.Dalam hal menyikat gigi, berita lokal kami membuat cerita beberapa bulan yang lalu tentang kedokteran gigi anak dan salah satu dokter gigi yang mereka wawancarai menunjukkan bahwa seorang anak benar-benar tidak memiliki ketangkasan manual untuk menyikat giginya dengan benar sampai dekat dengan mereka yang dekat dengannya enam atau tujuh.Ini, tentu saja, tidak berarti bahwa Anda tidak boleh mengajari anak Anda cara menyikat giginya sendiri, tetapi itu berarti bahwa orang tua harus mengawasi menyikat dan memastikan proses dilakukan dan dilakukan dengan baik,Dan jika itu berarti Anda harus masuk ke sana dan melakukannya sendiri maka jadilah itu. Sekarang, saya tahu pasti bahwa orang tua saya tidak lagi menyikat gigi pada usia enam tahun, dan saya juga yakin mereka juga tidak mengawasi upaya saya.Tidak heran anak -anak tidak ingin menyikat gigi! Tidak hanya membosankan, tetapi itu sulit dan itu membuat Anda muntah dan Anda harus memasukkan hal-hal yang lucu ini di mulut Anda-maksud saya, satu-satunya aspek penebusan dari seluruh proses ini adalah meludah.Demikian juga, sudah menjadi pengalaman saya bahwa banyak hal yang lebih sukses setiap kali orang tua terlibat.

Mengenai penghargaan/menghukum, saya setuju dengan Marie Hendrix.Sementara kadang -kadang hukuman diperlukan, saya harus berpikir bahwa hukuman harus dijaga seminimal mungkin sedangkan penghargaan harus dilakukan secara lebih sering.Hal terakhir yang ingin Anda lakukan adalah membuat tugas wajib yang tidak menyenangkan bahkan lebih tidak menyenangkan daripada dengan terus menghukum anak Anda ketika tidak dilakukan atau dilakukan dengan benar.Jika seorang anak menolak menyikat giginya hanya karena mereka menantang,Itu situasi yang sama sekali berbeda dari seorang anak yang tidak ingin menyikat giginya karena mereka lelah atau butuh bantuan atau hanya menghindarinya karena itu tidak menyenangkan dan ada hal lain yang lebih mereka lakukan.

Saya pikir setiap pertimbangan di sini harus dibuat dengan perasaan tentang apa yang sesuai usia bersama dengan memahami perkembangan pribadi anak itu sendiri dan di mana hal ini bertentangan dengan apa yang diminta.

Semuanya memiliki konsekuensi tertentu. Pengalaman konsekuensi adalah alat pengajaran, tetapi pertimbangkan bahwa itu dapat mengajarkan sesuatu yang sangat tidak disengaja, oleh karena itu masuk ke dalam keputusan ini dengan pikiran yang jernih dan niat yang dipertimbangkan dengan baik.

Contoh: Seorang anak benar -benar tidak siap untuk mengendarai sepeda dengan aman - baik karena mereka tidak siap secara fisik, atau tidak memiliki perasaan apa konsekuensinya jika gagal.Orang tua (yang mungkin tidak memiliki petunjuk) merasa yang terbaik adalah anak itu belajar bagaimana dengan mengalami konsekuensinya dan karenanya mengirimnya, hanya untuk menyaksikan mereka jatuh dan berdarah.

Anak dapat belajar bahwa mengendarai sepeda tidak menyenangkan dan tidak pernah mendapatkannya lagi.Mereka mungkin juga menarik dari pengalaman itu, "Di mana ibu saat aku sangat membutuhkannya?"

Saya telah menemukan bahwa konsekuensi negatif ini dapat dipulihkan, tetapi butuh waktu.

Semua ini turun, bagi saya, untuk pertanyaan "Apa peran saya?".

Hal lain yang perlu dipertimbangkan: Anak -anak adalah pelajar yang lahir alami. Mereka ingin melakukan hal -hal sendiri, tetapi hanya ketika waktunya tepat.

Mengenai gigi, anak saya didorong untuk menyikat dua kali sehari, begitu dia mengambil alih prosesnya, tetapi kadang -kadang lupa atau hanya melewatkannya. Kunjungan ke dokter gigi, dengan dua tambalan rongga, mengubah kebiasaannya.Jadi dalam hal ini, kami melakukan yang terbaik, dan menyerahkannya kepadanya karena usia dan kemampuannya sesuai untuk tugas tersebut. Hasilnya adalah, mengikuti kunjungan dokter gigi, baru tertarik untuk menyikat dan dalam pemeriksaan berikutnya tidak ada lagi rongga.

Pada dasarnya, orang tua selalu perlu memiliki sesuatu yang dapat dilakukan pada saat pemberitahuan.Banyak orang tua yang saya ajak bicara mengizinkan anak -anak memilih satu lagu di CD (atau iPod) selama perjalanan mobil dan ini adalah hak istimewa yang mudah untuk dibawa. Beberapa anak memiliki artikel pakaian favorit.Mengambilnya dan memaksa mereka untuk mengubah

Bergantung pada ke mana anak itu pergi, mungkin juga mungkin bagi pemberi perawatan untuk membantu menegakkan aturan dengan mengambil hak istimewa di sana. Ini adalah salah satu alasan mengapa pemberi perawatan dan orang tua perlu bertindak sebagai sebuah tim.Sehingga aturan dan disiplin konstan dan tidak berubah dari lingkungan ke lingkungan. Memberi tahu anak Anda bahwa orang tua dan pemberi perawatan berbicara tentang perilaku bisa berisiko.Terkadang perhatian negatif dapat memuaskan bahwa kebutuhan emosional sehingga kehati -hatian perlu diambil dalam seberapa terlihat percakapan itu.